counters
Powered by TripAdvisor

Minggu, 01 Desember 2013

Hari Guru

Hari Guru

Peringatan Hari Guru

Wah, gak terasa hari ini adalah Peringatan Hari Guru yang ke 20 dan PGRI yang ke 68.Yap! Hari Senin Tanggal 25 November 2013. Walaupun gak ada kegiatan seperti perlombaan yang diadakan untuk peringatan hari guru sebelum hari-H tetapi tetap berjalan penuh khidmat kok. Aku sangat setuju dengan lirik lagu yang menyatakan guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa meskipun tidak seperti pahlawan kita yang meninggal dimedan perang tetapi guru berusaha mengeluarkan seluruh pikiran, waktu, dan tenaganya untuk siswa siswi yang ia ajar. Dia jarang mengeluh, ia juga sangat pintar menyembunyikan kesedihannya atau masalahnya kepada anak didiknya, ia selalu tersenyum dan semangat 45 mengajari kita walaupun terkadang guru itu cerewet dan sangat sering memarahin kita itu karena dia sayang sama kita, dia ingin kita menjadi anak yang pintar dsb! disekolah gurulah pengganti orangtua kita, tanpanya Indonesia kita yang tercinta ini tak akan terlahir orang-orang hebat yang dapat memajukan negara kita dan tanpanya juga kita tak dapat menjadi orang berhasil, kelak kita pasti akan memasuki kehidupan sebenarnya, yaaa kehidupan orang dewasa. Sayangnya masih ada yang menyalah gunakan ilmu pengetahuan yang ia miliki kehal negatif, gurupun sangat menyayangkan itu. Anak didiknya seperti itu, padahal ia berharap semua anak didiknya itu kalau bisa sukses, itu sudah sangat cukup membuat dia bahagia. Ia tak pernah meminta materi atau imbalan kepada anak didiknya yang sudah sukses, cukup mendengar berita bahagia itu sudah lebih dari cukup baginya. Makanya guru itu pahlawan tanpa tanda jasa! Itu sih pendapatku gatau deh kalau kalian apa hehe Oke!
Dari tadi aku ngoceh mulu ya. Baiklah, aku akan mulai menginformasikan apa saja kegiatan peringatan hari guru di sekolahku SMA NEGERI 1 SIBOLGA sekolah yang cukup terkenal dikotaku. Aku ingin sekali sekolahku ini menjadi bagian sekolah favorite di Indonesia, dan pemerintah lebih memerhatikan sekolahku ini sehingga fasilitas yg ada disekolah dapat terpenuhi dan siswa siswi dapat lebih bersemangat mengikuti proses belajar mengajar begitu juga dengan guru-gurunyaaa, Amiiinnn...
Walaupun Tahun ini peringatan hari guru gak ada perlombaan seperti tahun-tahun yang lalu namun dapat berjalan dengan khidmat. Dibawah ini adalah susunan atau kegiatan dihari guru SMAN 1 SIBOLGA :
1.Upacara Bendera.
Seperti biasanya, kami mengadakan upacara setiap hari Senin dan pastinya kecuali hari libur yaa. Di lapangan SMA Negeri 1 Sibolga. Upacara kali ini petugas upacara adalah anggota osis. Upacara bendera biasanya di mulai pukul 07.00 wib, karena hari ini adalah hari guru jadi upacara di mulai pukul 08.00 wib.
Dibawah ini adalah gambar suasana upacara.
2.Pemasangan pita kepada bapak dan ibu guru oleh perwakilan tiap kelas.
3.Salam-salaman antara guru dan siswa siswi.
4.Foto-foto
Setelah acara salam-salaman para siswa siswi langsung mengambil foto dengan guru-guru baik sama walikelas masing-masing maupun guru-guru yang mengajar dikelas masing-masing. Seperti aku dan teman-temanku mengambil beberapa foto dengan para guru diantaranya walikelas, guru olahraga, guru bahasa Indonesia, dan guru TIK.







5.Drama "SAY NO TO DRUGS" dari kelas X-1 dan X-2
Drama yang dipentaskan berjudul Say No to Drugsyang dipersembahkan oleh Adik kelas kami yaitu kelas X-1 dan X-2. Mereka menampilkan drama yang baik sehingga dapat membuat kami terhibur. Namun, tetap saja pesan atau makna yang terkandung dalam drama itu tetap tersampaikan. Drama itu bercerita tentang 4 orang anak yang bersahabat, dan salah satu dari mereka memiliki masalah internal tetapi ia tertutup dari teman-temannya, sehingga ia terjerumus ke dalam dunia malam, seperti mabuk-mabukkan. Dan mereka tidak sadar bahwa sikap mereka tidak memperbaik keadaan justru memperburuk keadaan. Karena salah satu dari teman mereka meninggal dunia akibat over dossis.Singkat memang, tapi drama itu sangat bermakna bagi kaum muda zaman sekarang yan g sering berpikiran dangkal untuk menyelesaikan suatu masalah.
6.Seluruh siswa siswi masuk kekelas masing-masing membuat acara kecil-kecilan dengan walikelas masing-masing. Termasuk kelasku XI IPA 2 tapi sayangnya walikelas kami tidak dapat masuk karena beliau lagi sakit padahal kami telah mempersiapkan kue tar. Rencananya dimakan bersama, dan akhirnya kuenya gak jadi dimakan deh. Sedihnyaaa, kelas lain lagi seneng-seneng kami malah sibuk dengan kegiatan masing-masing

Rabu, 20 November 2013

RESENSI NOVEL HANTU AMBULANCE


1.4 KAJIAN TEORITIS
Resensi dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian pendahuluan, bagian isi, dan bagian penutup. Pada bagian penduluan, peresensi memberikan informasi mengenai identitas buku yang meliputi judul, penulis, penerbit dan tahun terbitnya, jumlah halaman, dan harga buku jika diperlukan. Kemudian di bagian kedua berisi ulasan tentang tema atau judul buku, paparan singkat isi buku (mengacu kepada daftar isi) atau gambaran tentang keseluruhan isi buku, dan informasi tentangl atar belakang serta tujuan penulisan buku tersebut. (Romli ,2003: 78—81)
Langkah awal yang harus dilakukan oleh peresensi dalam menulis resensi novel adalah melakukan apresiasi sastra. Menurut Samad (1997:54), apresiasi memiliki pengertian memahami, menikmati, menghargai, dan menilai. Dalam hubungannya dengan kegiatan menulis resensi novel, peresensi tidak akan dapat menikmati karya itu sebelum ia memahami dan juga merasakan apa yang terkandung dalam novel tersebut.

1.5 METODELOGI
Metode merupakan cara dalam melakukan sesuatu kegiatan. Metode di gunakan dalam memecahkan suatu masalah untuk mencapai suatu tujuan yang kita inginkan. Dalam penyusunan resensi ini digunakan beberapa metode atau tahapan-tahapan, seperti: menentukan topik, melakukan observasi/pengamatan, membuat kerangka tulisan, membuat resensi novel, dan mengambil kesimpulan
1. Menentukan topik
Menentukan topik adalah suatu tahapan yang amat penting, karena dengan topik yang sudah ditentukan kita bisa mulai memikirakn langkah apa yang akan dilakukan selanjutnya. Pada tahap ini saya menentukan terlebih dahulu tentang novel apa yang akan diresensi agar lebih mudah dalam mencarinya, kemudian mencari novel dengan topik yang telah ditetukan sebelumnya dan memilih salah satunya yang berjudul Hantu Ambulance. Setelah mendapatkan topik tersebut, saya melanjutkan tahap yang kedua.
2. Melakukan observasi
Dalam tahapan ini saya melakukan pencarian data (informasi), tentang segala sesuatu yang terkait dengan novel tersebut, seperti: Membaca dan mempelajari isi novel tersebut dengan seksama, sehingga mempermudah dalam melanjutkan ke tahapan selanjutnya. Segala informasi atau data yang telah didapatkan dari novel tersebut kemudian dicatat untuk keperluan selanjutnya.
3. Membuat kerangka tulisan
Membuat kerangka tulisan bertujuan supaya lebih mudah dalam meresensi suatu sumber data. Pada tahapan ini, kerangka tulisan disusun dan akan dipakai didalam penyusun resensi novel. Selanjutnya kerangka tersebut akan dikembangkan menjadi sebuah tulisan yang utuh.
4. Membuat resensi novel
Saya mengembangkan kerangka tulisan yang telah saya buat sebelumnya menjadi sebuah resensi novel yang utuh untuk kemudian dibuat dengan format yang sasuai dengan tugas yang diberikan (diketik).
5. Mengambil kesimpulan
Kesimpulan merupakan suatu hal yang ingin dicapai pada setiap penulisan. Setelah semua resensi dan bagian-bagiannya dilakukan dilanjutkan dengan menentukan kesimpulan dari semua yang telah dikaji dengan seksama dan semua akan tertera pada bab terakhir dari resensi ini.






BAB II
RESENSI NOVEL
Hantu Ambulance

2.1 RINGKASAN HANTU AMBULANCE
Hantu ambulance merupakan judul dari novel ini. Kisah ini diambil dari kisah nyata dari suatu tempat diBandung tepatnya disebuah jalan Baureksa nomer 13 yang jauh dari keramaian, tinggal sebuah keluarga yang mencari pesugihan untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Mereka adalah Gina, Prasetyo dan kedua anaknya Sasha dan Rano. Kisah ini diawali karena sang suami (Prasetyo) tidak bisa menapkahi istri dan kedua anaknya. Sehingga sang istri menempuh jalan sesat untuk mendapatkan banyak uang. Kini mereka hidup bergelimang harta, tetapi hal itu tidak berlangsung lama. Pesugihan yang mereka sembah sekarang ingin menagih janjinya. Tetapi keluarga tersebut tidak bisa menepati janjinya. Karena itu mereka sekeluarga dikutuk dan hanya kematian yang bisa mengahirinya. Gina dan Sasha tewas saat mobil ambulance yang mengantar mereka kerumah sakit tersebut menabrak mobil yang berlawanan arah. Prasetyo yang selamat dari maut namun ia mengalami amnesia sehingga dirawat dirumah sakit jiwa. Kejadian tersebut terjadi pada saat mereka mencoba untuk menghindari kutukan tersebut. Tetapi anak mereka Rano selamat dari bencana itu, karena mereka menitipkannya pada neneneknya. Tidak sampai disana iblis yang penuh kemarahan itu masih mengicar keluarga yang masih lolos dari keganasan iblis tersebut. Rano yang merupakan anak yang masih kecil pada waktu itu tidak mengetahui apa yang menimpa keluarganya, setelah besar ia hanya berpikir tentang apa yang sudah terjadi pada kelurganya, karena seingatnya ia dibesarkan oleh seorang nenek. Beberapa tahun kemudian, Rano yang selamat dari kejadian itu sudah dewasa. Mereka berdua tinggal bersama di Jakarta sejak dia dititipkan ibunya pada Widya. Rano bisa mengetahui hal tersebut ketika ia lulus SMA dan memekirkan kemana ia akan melanjutkan study. Dengan beberapa temannya, yakni Ocha,Dicky,dan Popi berkeinginan melanjutkan study mereka di Bandung
Suatu hari mereka berempat pergi ke Bandung untuk mencari rumah kontrakan. Dari pagi sampai sore mereka tidak menemukan rumah kontrakan yang cocok dengan selera mereka, sehingga mereka berpikir untuk kembali ke Jakarta dan mencari rumah kontrakan pada lain waktu. Akhirnya Rano memberitahu sebuah alamat kepada tiga temannya’’Mungkin rumah kontrakan ini cocok buat kita dan belum diambil oleh orang lain, kata Rano sambil memberikan alamatnya’’. Ketiga temannya pun terdorong untuk melihat rumah kontrakan tersebut. Merekapun berangkat sampai pada akhirnya sampai disebuah jalan yang sekelilingnya di penuhi pepohonan, suasananyapun sejuk dan jauh dari kebisingan kota. Tanpa disadari oleh Rano bahwa rumah itu adalah tempat tinggalnya pada waktu kecil. “Bukan ini rumahnya kata salah satu teman Rano, Popi”. Dan mereka berempatpun turun dari mobil dan salah satu teman Rano menelpon ibu yang punya rumah tersebut. Tidak lama menunggu ibu yang punya rumah tersebut datang dan mengajak mereka berempat untuk melihat-lihat dalam rumah tersebut. Tapi ada suatu hal yang ada pikiran Rano karena setiap dia tidur dia selalu memimpikan datang kerumah ini dan dalam mimpinya dia melihat fotonya dengan keluarganya. Dengan hati yang bertanya-tanya diapun masuk dan ikut melihat-lihat isi dari rumah tersebut.Semakin dia masuk kedalam rumah,semakin kuat perasaannya mengenali rumah tersebut.
Setelah beberapa lama mereka melihat-lihat akhirnya mereka memutuskan untuk menempati rumah tersebut.Pada saat tawar menawar harga salah satu teman Rano,Popi memperhatikan sebuah mobil van yang diselubungi bahan parasut, ia bertanya pada pemilik kontrakan tapi ibu tersebut dengan kebohongannya menjawab itu mobil milik orang tuanya yang pernah bekerja dirumah sakit dan belum sempat memindahkannya.Akhirnya mereka berempat balik kejakarta dan akan menempati rumah tersebut sebelum kuliah berlangsung.
Beberapa hari kemudian mereka berempatpun sudah menempati rumah yang pada siang harinya sejuk dan asri tapi sangat mencekam pada malam harinya. Merekapun sudah membagi tugas masing-masing untuk membersihkan kontrakan tersebut. Beberapa saat kemudian dua teman Rano, Dicky dan Ocha menghampiri mobil van yang diparkir dihalaman kontrakan mereka. Dicky membuka parasut yang menyelubungi mobil tersebut dan melihat-lihat mobil tersebut lebih dekat.Tidak lama kemudian Ocha melihat bayangan hitam dalam mobil tersebut. Dia menceritakan hal tersebut pada Dicky tapi sedikitpun Dicky tidak percaya pada Ocha yaitu pacarnya sendiri. Saat mereka asyik berdebat tiba-tiba mobil tua itu bergetar dengan keras sampai-sampai mereka berdua ketakutan.Suatu hari teman Rano,Dicky berusaha memindahkan mobil tersebut dari rumah kontrakan mereka,dari sanalah awal dari kesialan remaja-remaja tersebut.Hari berganti hari mobil tersebut meminta tumbal yang diawali oleh Dicky yang bukan lain adalah teman Rano sendiri. Dia terkurung dalam mobil tersebut. Tapi untungnya para warga disana mampu menolangnya sehingga dia bisa selamt dari kematiannya. Rano yang tidak terima dengan hal itu pergi keseorang dukun yang tidak jau dari tempat itu. Tapi yang membuat Rano kaget adalah rumah tersebut adalah rumahnya dengan orang tuanya dulu yang mencari pesugihan dan meminta tumbal dari keluarga tersebut.
Beberapa saat kemudian Rano mendatangi Widya yang tidak lain adalah neneknya sendiri untuk menanyakan hal tersebut. Widyapun menjelaskan semuanya tanpa melebihi dan mengurangi. Dari sanalah Rano mengerti semuanya. Tidak lama kemudian Rano ingat dan mengkhawatirkan keselamatan teman-temannya. Diapun kembali ketempat tersebut, sesampinya disana Ocha teman Rano sudah terbujur kaku dan tak bernapas. Dan pada akhirny Ocha dibawa kejakarta untuk dimakamkan yang ditemani oleh Dicky yang tiada bukan adalah pacarnya. Tetapi Rano sendiri tidak bias untuk meninggalkan rumah tersebut yang ditemani oleh Popi teman sekaligus orang yang sangat mencintainya.Detik demi detik,jam demi jam monster itu terus mengganggu mereka disana. Sehingga merekapun memutuskan untuk pergi dari sana dan tinggal dihotel tempat pacar Rano menginap. Rano meninggalkan Popi dengan pacarnya yaitu Fiona dikamar untuk meminta pertolongan dengan seorang dukun yang pernah dia temui. Tidak lama Rano pergi monster tersebut membawa Popi dan Fiona pergi dengan ambulance angker tersebut. Ranopun mengejarnya sampai disebuah gudang kosong. Disanalah mereka bertiga berjuang untuk hidup. Dan pada akhirnya Popi menjadi tumbal dari keganasan monster tersebut. Di tempat lain prasetyo yang tidak lain adalah ayah Rano yang bersembunyi disuatu tempat bertahun-tahun akhirnya menjadi tumbal terarhir dari monster tersebut.

2.2 RESENSI RINGKASAN
Dari resensi yang dilakukan pada novel yang berjudul “Hantu Ambulance” dapat di temukan beberapa hal yaitu:
1) Dalam gaya bahasa. Gaya bahasa yang digunakan dalam cerita ini adalah gaya bahasa Prosais. Yaitu dalam cerita tersebut digunakan ungkapan sehari-hari yang pada dasarnya cenderung tidak memperhatikan unsur-unsur Puitis.
2) Unsur alur dalam cerita ini lebih cenderung menggunakan unsur plot.
3) Novel yang saya resensi disini sudah memiliki kelayakan novel di antarnya:
a) Judul novel : Hantu Ambulance
b) Penulis : Diyah Ratna
c) Penerbit : Gagas Media
d) Tebal halaman : 160
e) Warna sampul : Hitam
4) Dari hasil resensi, masing-masing tokoh dalam novel tersebut memiliki karakter yang berbeda-beda,seperti:
a) Rano : Laki-laki yang memiliki sifat yang keras kepala dan rasa ingin tahu yang besar.
b) Popi : Wanita yang penyabar.
c) Ocha : Wanita yang penakut.
d) Dicky : Laki-laki yang senang bergurau dan tidak pernah serius.
e) Widya : Wanita yang baik.


BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 KESIMPULAN
Dari resensi yang dilakukan pada novel yang berjudul “Hantu Ambulance” dapat ditarik kesimpulan bahwa masing-masing tokoh dalam novel itu memiliki karakter yang berbeda – beda, Selain itu juga berdasarkan resensi yang dilakukan novel dengan judul Hantu Ambulance sudah mencakup semua unsure kelayakan sebuah karya sastra, karena dalam novel tersebut sudah masuk semua unsur-unsur sastra, seperti: Pendahuluan, Isi dan penutup yang merupakan bagian terpenting dari suatu karya sastra.

3.2 SARAN – SARAN
Demi kesempurnaan suatu karya novel ada baiknya setiap novel yang akan diterbitkan yang nantinya akan di baca oleh masyarakat luas dilakukan suatu resensi pada novel tersebut agar bisa memberikan suatu pemahaman terhadap masyarakat tentang makna yang terkandung pada novel tersebut.

MY VIDEO

 
KREASI ANAK XI IPA 2

Sabtu, 16 November 2013

BUDAYA POLITIK

 
BUDAYA POLITIK

A. Pengertian Budaya Politik Partisipan

Budaya politik yang partisipasif adalah budaya politik yang demokratik, dalam hal ini, akan mendukung terbentuknya sebuah sistem politik yang demokratik dan stabil. Budaya politik yang demokratik ini menyangkut “suatu kumpulan sistem keyakinan, sikap, norma, persepsi, dan sejenisnya, yang menopang terwujudnya partisipasi,” kataAlmond dan Verba.
Masayarakat dalam budaya politik ini mamahami bahwa mereka berstatus warga negara dan memberikan perhatian terhadap sistem politik. Masyarakat memiliki kebangsaan dan kemaua untuk berperam dalam sistem politik. Selain itu, masyarakat dalam budaya politik imi memiliki keyakinan dapat memengaruhi pengambilan kebijakan publik dan membentuk kelompok untuk melakukan protes jika pelaksamaa pemerintah tidak transparan.
Dalam budaya politik partisipan ini, demokrasi dapat berkembang dengan baik. Hal ini dikarenakan terjadinya hubungan yang harmonis antara warga negara dan pemerintah yang ditunjuk oleh tingkat kompetensi politik (penyelesaian sesuatu secara politik), dan tingkat efficacy (keberdayaan). Dapat dikatakan bahwa tipe budaya ini merupakan kondisi ideal bagi secara politik.
Dalam budaya politik partisipan, orientasi politik warga terhadap kesulurahan objek, baik umum, input, maupun output secara pribadinya mendekati satu atau dapat dikatakan tinggi.
Menurut Bronson dan kawan-kawan dalam bukunya Belajar Civic Education dari Amerika,beberapa karakter publik dan privat sebagai perwujudan budaya partisipan sebagai berikut:
a. Menjadi anggota masyarakat yang independen. Karakter ini meliputi,
1. Kesadaran pribadi untuk bertanggung jawab sesuai ketentuan, bukan karena keterpaksaan atau pengawasan dariluar;
2. Bertanggung jawab atas tindakan yang di perbuat;
3. Memenuhi kewajiban moral dan hukum sebagai anggota masyarakat demokrtis.
b. Memenuhi tanggung jawab personal kewargaan dibidang ekonomi dan politik. Tanggung jawab ini antara lain meliputi:
1. Memelihara atau menjaga diri;
2. Memberi nafkah dan merawat keluarga;
3. Mengasuh dan mendidik anak.
Didalamnya termasuk pula mengikuti informasi tentang isu-isu publik, seperti:
1. Menentukan pilihan (voting);
2. Membayar pajak;
3. Menjadi juri di pengadilan;
4. Melayani masyarakat;
5. Melakukan tugas kepemimpinan sesuai bakat masing-masing.
c. Menghormati harkat dan marabat kemanusiaan setiap invidu.
1. Menghormati orang lain berarti mendengarkan pendapat mereka.
2. Bersifat sopan.
3. Menghargai hak-hak dan kepentingan-kepentingan sesama warga negara.
4. Meengikuti aturan “prinsip mayoritas” namun tetap menghargai hak-hak minoritas untuk berbeda pendapat.
d. Berpartisipasi dalam urusan-urusan kewarganegaraan secara efektif dan bijaksana. Karakterini merupakan sadar informasi sebelum :
1. Menentukan pilihan (voting) atau berpartisipasi dalam debat publik:
2. Terlibat dalam diskusi yang santun dan serius;
3. Memegang kendali dalam kepemimpinan bila di perlukan;
4. Membuat evaluasi tentang kapan saatnya kepentingan pribadi seseorang sebagai warga negara harus di kesampingkan demi memenuhi kepentingan publik;
5. Mengavaluasi kapan seseorang karena kewajiban atau prinsip-prinsip konstitusional di haruskan menolak tuntutan-tuntutan kewarganegaraan tertentu.
e. Mengembangkan fungsi demokrasi konstitusional secara sehat. Karakter ini meliputi:
1. Sadar informasi dan kepekaan terhadap unsur-unsur publik;
2. Melakukan penalahan terhadap nilai-nilai dan prinsip-prinsip konstitusional;
3. Memonitor keputusan para pemimpin politik dan lembaga-lembaga publik agar sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip tadi;
4. Mengambil langkah-langkah yang di perlukan bila ada kekurangannya.
Karakter ini mengarahkan warga negara agar bekerja dengan cara-cara yang damai dan legal dalam rangka mengubah undang-undang yang dianggap tidak adil dan tidak bijaksana.

Budaya politik partisipan adalah salah satu jenis budaya politik bangsa. Dalam budaya politik partisipan, orientasi politik warga terhadapkesluruhan objek politik, baik umum, input dan output, maupun pribadinya mendekati satu atau dapat dikatakan tinggi. Berdasar hal ini maka ciri-ciri budaya politik partisipan adalah sebagai berikut:
a. Anggota masyarakat sangat partisipatif terhadap semua objek politik, baik menerima maupun menolak suatu objek politik
b. Kesadaran bahwa ia adalah warga negara yang aktif dan berperan sebagai aktivis
c. Warga menyadari akan hak dan tanggung jawabnya (kewajibannya) dan mampu mempergunakan hak itu serta menanggung kewajibannya
d. Tidak menerima begitu saja keadaan, tunduk pada keadaan, berdisiplin, tetapi dapat menilai dengan penuh kesadaran semua objek politik, baik keseluruhan, input, output ataupun posisi dirinya sendiri
e. Kehidupan politik dianggap sebagai sarana trnsaksi seperti halnya penjual dan pembeli. Warga dapat menerima berdasar kesadaran, tetapi juga mampu menolak berdasarkan penilaiannya sendiri

B. Bentuk-Bentuk Budaya Politik Partisipan 
          
Sebagai komunitas warga negara yang terdidik dan terpelajar,hendaknya kita memiliki peran besar (partisipasi aktif)untuk melakukan perubahan politik yang lebih baik dan berbudaya. Melalui sarana pemilihan umum, kita dapat menjadikannya sebagai momentum untuk mendorong perubahan sosial politik, politik ekonomi, budaya, dan lain-lain ke arah yang lebih baik dan demokratif melalui pemerintahanyang dipilah melalui pemilu, secara damai dan beradab (berbudaya). Semua itu dimaksudkan sebagai upaya melakukan pendidikan budaya politik partisipan (rakyat) yang lebih luas karena dengan demikian akan dapat digunakan sebagai salah satu rujukan untuk menentukan pilihan dalam pemilu secara arif, bijaksana, kritis, dan rasional.
Dalam setiap tahapan pemilu, kita sebagai simpatisan (kader) partai politik, ataupu kaum terpelajar tidak ada larangan untuk mengikutinya. Namun demikian, hal yang perlu dikedepankan dalam kampanye adalah situasi damai karena dalam kampanyenya sering kali terjadi persinggungan antar massa pendukung dari partai politik (simpatisan dan kader) partai politik. Bermula dari saling mengejek dan saling hina di antara mereka ketika berpapasan di jalan raya dalam situasi kampanye, perkelahian antar massa pendukung partai politik seringkali terjadi.
Untuk mewujudkan situasi seperti itu dibutuhhkan toleransi yang besar terhadap kelompok yang berbeda pandangan politik dan juga sikap anti kekerasan. Pelajar yang ingin aktif dalam kampanye harus sadar bahwa tindakan brutal, kekerasan, dan keseluruhan hanya akan merusak situasi pemilu yang demokratis dan beradab. Untuk itu, kita harus sadar bahwa brutalisme, kekerasan, dan kerusuhan yang mengiringi proses pemilu sebenarnya adalah tindakan yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai demokratis dan budaya politik bangsa Indonesia. Albert Camus pernah mengatakan bahwa I’ anarchie est I’abus de la democratie, anarkisme adalah penyelewengan dari demokrasi.

C. Budaya Politik Yang Bertentangan dengan Semangat Pembangunan Politik Bangsa
 
Suatu pemerintahan dengan budaya politik yang bertentangan dengan semangat pembangunan politik bangsa yang transparan (terbuka) apabila dalam penyelenggaraan sistem politik pemerintahannya tidak terdapat kebebasan aliran informasi dalam berbagai proses kelembagaan sehigga tidak mudah di akses oleh masyarakat sebagai warga bangsa yang membutuhkan.
Budaya politik feodalisme yang terjadi adalah merupakan sebuah sistem pemerintahan dimana seorang pemimpin bangsawan memiliki anak buah banyak yang juga masih dari kalangan bangsawan,tetapi lebih rendah mereka biasa disebut vazal. Dalam penggunaan bahasa sekalipun, sering kalli digunakan untuk menunjuk para perilaku-perilaku negatif yang mirip dengan perilaku para penguasa yang zalim,seperti kolot,selalu ingin di hormati atau bertahan pada nilai-nilai lama yang sudah banyak di tinggalkan,artinya sudah banyak tidak sesuai lagi dengan pengertian politik yang sesungguhnya.
Realitas budaya politik masih menjadi kendala bagi proses pendidikan politik karena masih di warnai oleh kuatnya pengaruh nilai-nilai feodalisme,primordialisme,dan paternalisme berlebihan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Kondisi itu di perparah dengan makin sulitnya mencari figur-figur yang dapat diteladani dalam kepemimpinan nasional. Keadaan ini di rasakan mempersuli mahasiswa dan kaum yang terpelajar dalam mengoperasionalkan konsep dan nilai-nilai yang terkandung dalam khasanah budaya bangsa.
Banyak kalangan berpendapat, di era Orde Reformasi ini,korupsi,kolusi,dan nepotisme(KKN) tetap hidup dan bahkan makin berkembang(wajah baru KKN). Pemilihan pejabat publik, baik di pemerintahan maupun BUMN, masih menggunakan cara lama; siapa dekat dia dapat. Pertimbangan profesional buakn acuan utama. Akibat KKN,harta republik telah menjadi “barang jarahan” yang hanya menguntungkan sedikit orang.
Tindakan KKN memiliki kecendrungan“terstruktur” dalam kehidupan masyarakat politik. Tentang perubahan struktur ini, para ilmuan sosial memasuki perdebatan yang melelahkan,bahkan hampir tidak dapat diselesaikan. Dari kacamata strukturalisme,perilaku individu akan ditentukan oleh kondisi strukturalnya (structure conduct performance). Sebaliknya dari kacamata individualisme, struktur adalah hasil perilaku para aktor politik. Titik tengahnya adalah menganggap bahwa aksi para individu dan struktur adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan (dualitas). Aksi individu hanya bisa dipahami dari dan sebaliknya struktur hanya biasa dijelaskan dari aksi para individunya (Giddens, 1984). Dalam kacamata strukturasi ini, tiap individu memiliki kebebasan untuk melakukan aksi, tetapi dalam kerangka “aturan main” tertentu yang memengaruhinya. Dalam pengertian neoinstitusionalisme, ada “roh” yang memengaruhi cara pandang (sense making) para individu yang akan menghalangi (contraining) atau mendorong (enabling) tindakan tertentu. Weick (1979) menyebut lingkungan sosial sebagai sesuatu yang mendorong (enactment) aksi individu.
Suatu hal yang patut kita sayangkan adalah hingga saat ini “belum pernah” atau “belum ada” contoh yang baik tentang penegakan perilaku KKN. Masih banyak birokrat dan pejabat tinggi negara yang terang-terangan melakukan praktik ini. Dengan demikian, tidak mengherankan apabila semua orang berlomba-lomba untuk melakukan hal yang tampaknya bersifat profesional.
Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi orang berperilaku tidak mau melibatkan diri dalam politik (partisipan). Robert dahl menyebutkan alasan sebagai berikut.
1. Orang mungkin kurang tertarik dalam politik jika mereka memandang rendah terhadap segala manfaat yang diharapkan dari keterlibatan politik, dibandingkan dengan manfaat yang akan diperleh dari berbagai aktivitas lainnya.
2. Orang merasa tidak melihat adanya perbedaan yang tegas dengan keadaan sebelumnya, sehingga apa yang dilakukan seorang tersebut tidaklah menjadi persoalan.
3. Seseorang cenderung kurang terlibat dalam politik jika merasa bahwa tidak ada masalah terhadap hal yang dilakukan, karena ia tidak dapat mengubah dengan jelas hasilnya.
4. Seseorang cenderung kurang terlibat dalam politik jika merasa bahwa hasil-hasilnya relatif akan memuaskan orang tersebut sekalipun ia tidak berperan di dalamnya.
5. Jika pengetahuan seseorang tentang politik tersebut terlalu terbatas untuk dapat menjadi efektif.
6. Semakin besar kendala yang dihadapi dalam perjalanan hidup, semakin kecil kemungkinan bagi seseorang untuk terlibat dalam politik.

D. Contoh Budaya Politik Partisipan dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara

1.Kritis Memilih Partai Politik, Anggota Parlemen(DPR/DPRD dan DPD)
Sikap kritis dalam pemilu juga harus diarahkan pada partai politik, calon anggoya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan anggoya legislatif, mulai dari tingkat pusat sampai dengan kabupaten/kota. Sikap kritis ini sangat penting karena merekalah yang akan mewakili rakyat Indonesia untuk memperjuangkan aspirasi politik rakyat. Kritisme pada partai politik siarahkan pada platform partai politik untuk memperjuagkan aspirasi dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Dalam sistem proporsional terbuka, rakyatlah yang berkuasa menentukan kelayakan calin anggota legislatif. Untuk itu, masyarakat pemilih harus melakukan seleksi dan penyaringan secara ketat terhadap para calin tersebut, baik dari segi moral maupun kapasitasnya. Jika terdapat calon anggota legislatif tidak memenuhi persyaratan moral, kewibawaan dan kejujuran (integritas), dapat dipercaya (kredibilitas), dan memiliki kemampuan/keahlian pada umumnya (akuntabilitas publik) maka sikap terbaik masyarakat pemilih tentunya adalah tidak memilih calon tersebut.
Di alam keterbukaan dan informasi ini, rakyat tentunya dapat mengakses informasi seluas-luasnya tentang perilaku politik seorang calin anggota legislatif ataupun partai politik. Dengan demikian, rakyat sebenarnya dapat menentukan secara objektif siapa dan partai apa yang benar-benar memperjuangkan kepentingan rakyat ataukah hanya sekadar menjual janji-janji muluk belaka.

       2.Kritis Memilih Presiden dan Wakil Presiden
Kritisme pada pemilihan presiden dan wakil presiden lebih ditekankan pada kualitas diri calon yang akan dipilih tersebut, baik dari segi visi kenegaraan, kredibilitas moral, amanah, kapabilitas, maupun kebersihan dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Okeh karena itu, masyarakat pemilih perlu mengetahui terlebih dahulu track record cali presiden dan wakil presiden. Masyarakat pemilih perlu mengikuti perkembangan informasi melalui media massa dan berbagai sumber informasi lain uang akurat untuk melakukan pemeriksaam kembali (cross check) tentang kredibilitas moral dan kapabilitas calon presiden maupun wakil presiden.

       3.Kritisme dalam Mewujudka Pemilu Luber dan Jurdil
Pemilu yang Luber dan Jurdil merupakan harapan dari segenap rakyat Indonesia, sekaligus merupakan perwujudan dari pemilu yang demokratis. Oleh karena itu, sikapa kritis dari pemilih dan warga Idonesia sengat diperlukan untuk mewujudkan pemilu yang Luber dan Jurdil. Untuk itu diperlukan persyaratan minimal, di antaranya sebagai berikut.
a) Peraturan perundangan yang mengatur pemilu harus tidak tidak membuka peluang bagi terjadinya tindak kecurangan ataupun menguntungkan satu atau beberapa pihak tertentu.
b) Peraturan pelaksanaan pemilu yang memuat petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan pemilu harus tidak membuka peluang bagi terjadinya kecurangan ataupun menguntungkan satu atau beberapa pihak tertentu.
c) Badan/lembaga penyelenggara maupun panitia pemilu baik di tingkat pusat maupun daerah harus bersifat mandiri dan independen.
d) Partai politik peserta pemilu memiliki kesiapan yang memadai untuk terlibat dalam penyelenggaraan pemili, khususnya yang berkaitan dengan kepanitiaan pemilu serta kemampuan mempersiapkan saksi-saksi di tempat pemungutah suara,
e) Lembaga/organisasi/jaringan pemamtauan pemilu harus terlibat aktif dalam suatu proses dan tahapan pemilu di semua tingkatan di seluruh wilayah pemilihan untuk memantau perkembangan penyelenggaraan pemilu.
f) Anggota masyarakat luas, baik secara perorangan dan kelompok maupun yang terhimpun dalam organisasi-organisasi kemasyarakatan harus aktif dalam memantau setiap perkembangan penyelenggaraan pemilu daerah masing-masing.
g) Insan pers dan media massa harus memberikan perhatian secara khusus pada setiap penyelenggaraan pemilu.
h) Memupuk kesadaran politik setiap warga negara supaya semakin sadar akan hak politiknya dalam pemilu.

E. Contoh Perilaku yang Berperan Aktif dalam Politik yang Berkembang di Masyarakat

Komunitas pelajar seharusnya memilliki peran besar untuk melakukan perubahan sosial politik yang lebih baik. Melalui pemilu, pelajar bisa menjadikannya sebagai momentun untuk mendorong perubahan sosial, politik, ekonomi, budaya, dan lain-lain kearah yang lebih baik dengan melalui pemerintahan yang dipilih melalui pemilu. Selain itu, pemilu harus juga menjadikan momentum yang damai dan beradap. Semua ini dimaksudkan sebagai upaya melakukan pendidikan politik rakyat yang lebih luas, karena dengan demikian pelajar sebagai komunitas terpelajar dan terdidik bisa menjadi salah satu rujukan untuk menentukan pilihan pemilu secara arif, bijaksan, krisis, dan rasional.

Berkaitan dengan kenyataan tersebut, maka keberadaan pelajar sebagai pemilih pemilu perlu mengambil sikap dan langkah-langkah yang positif dan konstruktif dalam penyelenggaraan pemilihan umum, antara lain sebagai berikut.

1. Aktif tanpa kekerasan dalam pemilihan umum
Pelajar hendaknya berpartisipasi secara aktif dalam pemilihan umum, tetapi hindarkan diri dari kekerasan dan anarkisme massa, ciptakan pemilu yang demokratis, damai, dan beradap.
2. Pemilhan umum sebagai gerakan anti korupsi
Pelajar sebagai pemilih pemula aktif dan selektif dalam memilih calon pemimpin nasional dan wakil-wakil yang bersih, agar kelak dalam melaksanakan pemerintahan tidak melakukan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
3. Anti terhadap Money PoliticsI
Money Politics merupakan salah satu bentuk kecurangan dalam pemilu. Pelajar sebagai pemilih pemula hendaknya menggunakan hati nurani dan akal pikiran yang sehat ketika menggunakan hak pilihnya di dalam memilih pemilu.
4. Tidak mudah dieksploitasi
Pemilu merupakan salah satu media pembelajaran politik bagi terbentuknya komunikasi politik yang demokratis dimasa mendatang. Oleh karena itu, pelajar sebagai pemilih pemula jangan mudah dieksploitasi dalam pemilu untuk kepentingan sesaat kelompok tertentu.
5. Tidak Apatis
Komunitas pelajar yang memiliki jumlah signifikan jangan bersikapa apatis dalam pemilu. Gunakan hak pilih dengan menggunakan hati nurani dan akal pikiran yang sehat ketika memilh wakil-wakil raktyat yang duduk di perlement, presiden dan wakil presiden, partai politik sebagai kontestan dalam pemilu, dan sebagainya.

IMPLUS DAN MOMENTUM

Pengertian Momentum dan Impuls, Hukum Kekekalan, Energi, Tumbukan, Aplikasi Kehidupan, Rumus, Contoh Soal, Kunci Jawaban

Pengertian Momentum dan Impuls, Hukum Kekekalan, Energi, Tumbukan, Aplikasi Kehidupan, Rumus, Contoh Soal, Kunci Jawaban - Pernahkah anda melihat seorang atlet golf yang memukul bola golf dengan menggunakan tongkat sehingga bola tersebut terpental jauh sampai beberapa ratus meter? Seperti yang terlihat pada gambar, bola golf yang mulanya diam, akan bergerak dengan kecepatan tertentu, bukan? Peristiwa apa yang dialami bola golf tersebut? Tahukah Anda prinsip dasar yang menjelaskan peristiwa ini? Peristiwa saat Anda memukul dan menendang benda, atau peristiwa tabrakan antara dua benda dapat dijelaskan dengan konsep Fisika, yaitu momentum dan impuls. Bagaimanakah konsep Fisika yang bekerja pada sebuah tabrakan mobil? Dalam hal apa sajakah konsep momentum dan impuls ini diterapkan?
Golf
Peristiwa saat Anda memukul dan menendang benda, atau peristiwa tabrakan antara dua benda dapat dijelaskan dengan konsep Fisika, yaitu momentum dan impuls. [1]
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, dalam bab ini akan dibahas materi momentum dan impuls, Hukum Kekekalan Momentum, serta aplikasi keduanya dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari.

Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik dengan cara menunjukkan hubungan antara konsep impuls dan momentum untuk menyelesaikan masalah tumbukan.

A. Momentum dan Impuls

1. Momentum

Sebuah truk bermuatan penuh akan lebih sulit untuk berhenti daripada sebuah mobil kecil, walaupun kecepatan kedua kendaraan itu sama. Kenapa demikian? Dalam pengertian fisisnya dikatakan bahwa momentum truk lebih besar daripada mobil. Secara Fisika, pengertian momentum adalah hasil kali antara massa benda (m) dan kecepatannya (v), yang dituliskan sebagai berikut.

p = m x v (1-1)

dengan:

m = massa benda (kg),
v = kecepatan benda (m/s), dan
p = momentum benda (kgm/s).


Mobil bermassa m, bergerak dengan kecepatan v. Momentumnya p = m x v.
Gambar 1. Mobil bermassa m, bergerak dengan kecepatan v. Momentumnya p = m x v.
Dari Persamaan (1–1) tersebut, dapat dilihat bahwa momentum merupakan besaran vektor karena memiliki besar dan arah.

Contoh Soal 1 :

Sebuah mobil bermassa 1.500 kg bergerak dengan kecepatan 36 km/jam. Berapakah momentum mobil tersebut?

Kunci Jawaban :

Diketahui: m = 1.500 kg dan v = 36 km/jam.
m = 1.500 kg
v = 36 km/jam = 10 m/s
Momentum mobil: p = mv = (1.500 kg)(10 m/s) = 15.000 kgm/s.

Contoh Soal 2 :

Perhatikan data berikut ini.

a. Mobil bermassa 2.000 kg yang berisi seorang penumpang bergerak dengan kecepatan 72 km/jam.
b. Seseorang mengendarai motor bermassa 100 kg dengan kecepatan 108 km/jam.
c. Seseorang naik motor bermassa 100 kg dan membonceng seorang lainnya, bergerak dengan kecepatan 54 km/jam.

Jika massa orang 50 kg, data manakah yang memiliki momentum terbesar?

Kunci Jawaban :

Diketahui : mmobil= 2.000 kg, mmotor = 100 kg, vmotor ke–2 = 54 km/jam = 15 m/s,
vmotor ke–1 = 108 km/jam = 30 m/s, dan vmobil =72 km/jam = 20 m/s

a. Momentum mobil dengan seorang penumpang:

pmobil = (morang+ mmobil)(vmobil)

pmobil = (50 kg + 2.000 kg)(20 m/s) = 41.000 kgm/s

b. Momentum motor dengan seorang pengendara:

pmotor = (morang+ mmotor)(vmotor ke–1)

pmotor = (50 kg + 100 kg)(30 m/s) = 4.500 kgm/s

Jadi, momentum yang terbesar adalah momentum yang dimiliki oleh motor dengan seorang pengendara, yaitu 4.500 kgm/s.

Contoh Soal 3 :

Benda A dan benda B masing-masing bermassa 2 kg dan 3 kg, bergerak saling tegak lurus dengan kecepatan masing-masing sebesar 8 m/s dan 4 m/s. Berapakah momentum total kedua benda tersebut?

Kunci Jawaban :

Diketahui: mA = mA = 2 kg, mB = 3 kg, vA = 8 m/s, dan vB = 4 m/s.

pA = mAvA= (2 kg)(8 m/s) = 16 kgm/s
pB = mBvB= (3 kg)(4 m/s) = 12 kgm/s

Momentum adalah besaran vektor sehingga untuk menghitung besar momentum total kedua benda, digunakan penjumlahan vektor:

ptotal = (pA2 + pB2)1/2 = [(16 kgm/s)2 + (12 kgm/s)2]1/2 = 20 kgm/s.

2. Impuls

Cobalah Anda tendang sebuah bola yang sedang diam. Walaupun kontak antara kaki Anda dan bola hanya sesaat, namun bola dapat bergerak dengan kecepatan tertentu. Dalam pengertian momentum, dikatakan bahwa pada bola terjadi perubahan momentum akibat adanya gaya yang diberikan dalam selang waktu tertentu. Gaya seperti ini, yang hanya bekerja dalam selang waktu yang sangat singkat, disebut gaya impulsif.
Gaya yang diberikan pada bola tenis hanya bekerja dalam selang waktu singkat. Gaya ini menyebabkan bola tenis bergerak dengan kecepatan dan lintasan tertentu.
Gambar 2. Gaya yang diberikan pada bola tenis hanya bekerja dalam selang waktu singkat. Gaya ini menyebabkan bola tenis bergerak dengan kecepatan dan lintasan tertentu. [2]
Oleh karena itu, perkalian antara gaya dan selang waktu gaya itu bekerja pada benda disebut impuls. Secara matematis, dituliskan sebagai

I = F Δt (5–2) (1–2)

Besarnya impuls dapat dihitung dengan menggunakan grafik hubungan gaya F terhadap waktu t (grafik F – t). Perhatikan Gambar 3. berikut.
Luas daerah di bawah grafik F – t menunjukkan impuls yang dialami benda.
Gambar 3. Luas daerah di bawah grafik F – t menunjukkan impuls yang dialami benda.
Gaya impulsif yang bekerja pada benda berada pada nilai nol saat t1 Kemudian, gaya tersebut bergerak ke nilai maksimum dan akhirnya turun kembali dengan cepat ke nilai nol pada saat t2 Oleh karena luas daerah di bawah kurva gaya impulsif sama dengan luas persegipanjang gaya rata-rata ( F )yang bekerja pada benda, grafik hubungan antara F dan t dapat digambarkan sebagai besar impuls yang terjadi pada benda.

Jika gaya yang diberikan pada benda merupakan suatu fungsi linear, impuls yang dialami oleh benda sama dengan luas daerah di bawah kurva fungsi gaya terhadap waktu, seperti terlihat pada Gambar 4.
Impuls = luas daerah yang diarsir.
Gambar 4. Impuls = luas daerah yang diarsir.
Dengan memerhatikan Persamaan (1–2), Anda dapat menyimpulkan bahwa gaya dan selang waktu berbanding terbalik. Perhatikan Tabel 1. berikut.

Tabel 5.1 Kombinasi antara Gaya dan Waktu yang Dibutuhkan untuk Menghasilkan Impuls Sebesar 100 Ns

Gaya (N)
Waktu (s)
Impuls (Ns)
100
1
100
50
2
100
25
4
100
10
10
100
4
25
100
2
50
100
1
100
100
0,1
1.000
100

Besarnya impuls yang dibentuk adalah sebesar 100 Ns, namun besar gaya dan selang waktu gaya tersebut bekerja pada benda bervariasi. dari Tabel 1. tersebut, dapat dilihat bahwa jika waktu terjadinya tumbukan semakin besar (lama), gaya yang bekerja pada benda akan semakin kecil. oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa waktu kontak antara gaya dan benda sangat memengaruhi besar gaya yang bekerja pada benda saat terjadi tumbukan.

Catatan Fisika :

Pesawat Luar Angkasa
Pesawat Luar Angkasa
Peluncuran Pesawat Luar Angkasa AS, Columbia. [3]

Pesawat luar angkasa yang akan bergerak menuju orbit harus mendapatkan momentum yang sangat besar agar kecepatannya bisa mengatasi percepatan gravitasi Bumi. Oleh karena itu, mesin pesawat harus mampu mengeluarkan gaya dorong yang sangat besar (sekitar 30 × 106 N). (Sumber: Jendela Iptek, 1997)

3. Hubungan antara Impuls dan Perubahan Momentum

Pada pelajaran sebelumnya, telah Anda ketahui bahwa jika pada sebuah benda bermassa m, bekerja sebuah gaya F yang besarnya tetap selama t sekon, pada benda itu berlaku persamaan

vt = v0+ aΔt

dengan a = F/m (Hukum II Newton) sehingga vt = v0 + (F/m) Δt

vt = v0 + (F/m) Δt

sehingga :

FΔt = m(vtv0) (1–3)

dengan:

mv0 = momentum awal, dan
mvt = momentum akhir.

Oleh karena FΔt = impuls dari gaya F, Persamaan (1–3) dapat diartikan bahwa impuls suatu benda sama dengan perubahan momentum yang dialami benda tersebut. Secara matematis dituliskan sebagai :

I = Δp (1–4)

Contoh Soal 4 :

Sebuah benda yang massanya 0,5 kg berada dalam keadaan diam. Kemudian, benda tersebut dipukul dengan gaya sebesar F sehingga benda bergerak dengan kecepatan 10 m/s. Jika pemukul menyentuh benda selama 0,01 sekon, tentukanlah:

a. perubahan momentum benda, dan
b. besarnya gaya F yang bekerja pada benda.

Kunci Jawaban :

Diketahui: m = 0,5 kg, v = 10 m/s, dan Δt = 0,01 s.

a. Perubahan momentum ( Δp):

Δp = mv – mv0 = (0,5 kg)(10 m/s) – (0,5 kg)(0 m/s) = 5 Ns

b. Besarnya gaya F:

F Δt = mv – mv0

F(0,01 s) = 5 Ns → F = (5 Ns / 0,01 s) = 500 newton.

Contoh Soal 5 :

Sebuah benda bermassa 2 kg berada dalam keadaan diam di permukaan meja yang licin. Kemudian, benda itu digerakkan secara mendatar oleh sebuah gaya mendatar F. Gaya tersebut berubah terhadap waktu menurut F = 30 – 6t, dengan t dalam s dan F dalam N. Tentukanlah:

a. grafik hubungan gaya (F) terhadap waktu (t),
b. impuls yang bekerja pada benda tersebut, dan
c. kecepatan benda setelah 5 sekon.

Kunci Jawaban :

Diketahui: m = 2 kg dan F = 30 – 6t.

a. Grafik hubungan gaya (F) terhadap waktu (t) dari persamaan F = 30 – 6t adalah sebagai berikut.
Grafik hubungan gaya (F) terhadap waktu (t) dari persamaan F = 30 – 6t
b. Impuls = luas daerah di bawah kurva
Impuls = luas segitiga
Impuls = 1/2 (5 s)(30 N) = 75 Ns

c. Kecepatan benda setelah 5 sekon ditentukan dengan persamaan berikut.
Impuls = perubahan momentum
F Δt = mv – mv0
75 Ns = (2 kg)(v) – (2 kg)(0 m/s)
v = 37,5 m/s

Catatan Fisika :

Ayunan balistik digunakan untuk mengukur kecepatan peluru dengan cara menembakkan peluru bermassa m ke balok kayu yang tergantung bebas bermassa m. Apabila simpangan ayunan diukur, akan didapatkan momentum tumbukan antara peluru dan balok kayu sehingga kecepatan peluru dapat diukur.

B. Hukum Kekekalan Momentum

1. Hukum Kekekalan Momentum

Dua benda dapat saling bertumbukan, jika kedua benda bermassa m1 dan m2 tersebut bergerak berlawanan arah dengan kecepatan masing-masing v1 dan v2 Apabila sistem yang mengalami tumbukan itu tidak mendapatkan gaya luar, menurut Persamaan (1–4) diketahui bahwa apabila F = 0 maka Δp = 0 atau p = konstan. Dengan demikian, didapatkan bahwa jumlah momentum benda sebelum tumbukan akan sama dengan jumlah momentum benda setelah tumbukan. Hal ini disebut sebagai Hukum Kekekalan Momentum. Perhatikanlah Gambar 5.
Urutan gerak dua benda bermassa m1 dan m2 mulai dari sebelum tumbukan hingga sesudah tumbukan.
Gambar 5. Urutan gerak dua benda bermassa m1 dan m2 mulai dari sebelum tumbukan hingga sesudah tumbukan.
Sebelum tumbukan, kecepatan masing-masing adalah benda v1 dan v2. Sesudah tumbukan, kecepatannya menjadi v1' dan v2'. Apabila F12 adalah gaya dari m1 yang dipakai untuk menumbuk m2, dan F21 adalah gaya dari m2 yang dipakai untuk menumbuk m1 maka menurut Hukum III Newton diperoleh hubungan sebagai berikut:

F(aksi) = –F(reaksi) atau F12 = –F21. Jika kedua ruas persamaan dikalikan dengan selang waktu Δt maka selama tumbukan akan didapatkan:

F12Δt = –F21Δt
Impuls ke-1 = –Impuls ke-2
(m1v1 – m1v1')=– (m2v2 – m2v2')
m1v1– m1v1' = –m2v2 + m2v2' .... (a)

Apabila Persamaan (a) dikelompokkan berdasarkan kecepatannya, persamaan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.

m1v1– m1v1' = –m2v2 + m2v2' (1–5)

Contoh Soal 6 :

Dua benda masing-masing bermassa m, bergerak berlawanan arah dengan kecepatan masing-masing 20 m/s dan 15 m/s. Setelah tumbukan, kedua benda tersebut bersatu. Tentukanlah kecepatan kedua benda dan arah geraknya setelah tumbukan.

Kunci Jawaban :

Diketahui: m1 = m2= m, v1 = 20 m/s, dan v2 = 15 m/s.
kecepatan kedua benda dan arah geraknya setelah tumbukan
v2 bertanda negatif karena geraknya berlawanan arah dengan arah gerak benda pertama. Oleh karena setelah tumbukan kedua benda bersatu dan bergerak bersamaan maka kecepatan kedua benda setelah tumbukan adalah v1' = v2' = v'

sehingga :

m1v1 + m2v2 = (m1 + m2)v'
m(20 m/s) + m(–15 m/s) = (m + m)v'
Jadi, kecepatan kedua benda 2,5 m/s, searah dengan arah gerak benda pertama (positif).

Contoh Soal 7 :

Seorang penumpang naik perahu yang bergerak dengan kecepatan 4 m/s. Massa perahu dan orang itu masing-masing 200 kg dan 50 kg. Pada suatu saat, orang tersebut meloncat dari perahu dengan kecepatan 8 m/s searah gerak perahu. Tentukanlah kecepatan perahu sesaat setelah orang tersebut meloncat.

Kunci Jawaban :

Diketahui: mp = 200 kg, m0 = 50 kg, dan v0= 8 m/s.

(mp + m0)v = mpvp' + m0v0'
(200 kg + 50 kg) (4 m/s) = (200 kg)vp' + (50 kg)(8 m/s)
1.000 kgm/s = (200 kg) vp' + 400 kgm/s
600 kgm/s = (200 kg) vp'
vp' = 3 m/s

Contoh Soal 8 :

Seseorang yang massanya 45 kg membawa senapan bermassa 5 kg. Dalam senapan tersebut, terdapat sebutir peluru seberat 0,05 kg. Diketahui orang tersebut berdiri pada lantai yang licin. Pada saat peluru ditembakkan dengan kecepatan 100 m/s, orang tersebut terdorong ke belakang. Tentukanlah kecepatan orang tersebut pada saat peluru dilepaskan.

Kunci Jawaban :

Diketahui bahwa Hukum Kekekalan Momentum menyatakan energi mekanik sebelum dan setelah tumbukan adalah sama, dengan m0 = massa orang = 45 kg, ms = massa senapan = 5 kg, dan mp = massa peluru = 0,05 kg, dan vp= 100 m/s.

(m0 + ms + mp)v = (m0 + ms)v0 + mpvp
0 = (45 kg + 5 kg)v0 + (0,05 kg)(100 m/s)
(–50 kg)v0 = 5 kgm/s
v0 = (5 kgm / − 50 m/s) = –0,1 m/s
Jadi, kecepatan orang tersebut pada saat peluru dilepaskan adalah 0,1 m/s.

Tokoh Fisika :

Abdus Salam
Abdus Salam
Abdus Salam. [4]
Abdus Salam adalah seorang ilmuwan fisika yang berasal dari Pakistan. Ia dilahirkan di Jhang, Pakistan. Pada tahun 1979, ia menerima penghargaan Nobel atas penelitiannya yang membuktikan bahwa gaya elektromagnetik dan gaya nuklir lemah adalah variasi dari satu “supergaya” yang mendasari keduanya. Gaya ini disebut gaya elektrolemah. Ia meninggal pada tahun 1996. (Sumber: Jendela Iptek, 1997)

2. Hukum Kekekalan Energi pada Tumbukan

Tumbukan antara dua benda dikatakan lenting (elastis) sempurna apabila jumlah energi mekanik benda sebelum dan sesudah tumbukan tetap. Anda telah mengetahui dan mempelajari bahwa energi mekanik adalah energi potensial ditambah energi kinetik. Untuk benda yang bertumbukan pada bidang datar, energi potensial benda tidak berubah sehingga yang ditinjau hanya energi kinetiknya saja. Jadi, akan berlaku pernyataan bahwa jumlah energi kinetik benda sebelum dan sesudah bertumbukan adalah tetap.
Sebuah bola mengalami tumbukan lenting sebagian sehingga tinggi bola semakin berkurang.
Gambar 6. Sebuah bola mengalami tumbukan lenting sebagian sehingga tinggi bola semakin berkurang. [5]
Hukum Kekekalan Energi untuk tumbukan lenting sempurna dapat dituliskan sebagai berikut.

EK1 + EK2= EK'1 + EK'2

½ m1v12 + ½ m2v22= ½ m1v'12+ ½ m2v'12

Hukum Kekekalan Momentumnya dapat dituliskan menjadi :
Secara umum, dapat dituliskan menjadi:
dengan e adalah koefisien restitusi. Harga dari e adalah 1 > e > 0. Apabila e = 1, tumbukan lenting sempurna;

e = 0, tumbukan tidak lenting sama sekali;
e = 0,1; 0,2; 0,5; dan sebagainya maka disebut tumbukan lenting sebagian.

Dengan demikian, Anda dapat memberikan definisi untuk koefisien restitusi sebagai nilai negatif dari perbandingan beda kecepatan kedua benda sebelum dan sesudah tumbukan. Walaupun pada tumbukan tidak lenting sama sekali dan tumbukan lenting sebagian tidak berlaku Hukum Kekekalan Energi Kinetik, namun pada tumbukan ini Hukum Kekekalan Momentum, yaitu m1v1+ m2v2 = m1v'1 + m2v'2 tetap berlaku.

Contoh Soal 9 :

Dua benda dengan kecepatan 2 m/s dan 4 m/s bergerak searah. Massa benda masing-masing sebesar 2 kg dan 3 kg. Apabila terjadi tumbukan tidak lenting sama sekali, tentukanlah kecepatan kedua benda tersebut setelah bertumbukan.

Kunci Jawaban :
kecepatan kedua benda tersebut setelah bertumbukan
Diketahui: v1 = 2 m/s, v2 = 4 m/s, m1= 2 kg, dan m2 = 3 kg.


m1 v1 + m2v2 = (m1 + m2)v'
(2 kg)(2 m/s) + (3 kg)(4 m/s) = (2 kg + 3 kg)v'
16 kgm/s = (5 kg)v'
v' = 3,2 m/s


Jadi kecepatan kedua benda setelah tumbukan adalah 3,2 m/s.

Contoh Soal 10 :

Sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian 1,8 m. Kemudian, terpental hingga mencapai ketinggian 45 cm. Berapakah koefisien restitusi antara lantai dan bola itu?

Kunci Jawaban :

Diketahui: h = 1,8 m, dan h' = 45 cm.
koefisien restitusi antara lantai dan bola
Catatan Fisika :

Pandai Besi
Pandai Besi
Pandai Besi. [6]
Prinsip momentum telah digunakan sejak jaman dulu oleh para pandai besi. Landasan tempa yang digunakan oleh pandai besi bersifat sangat masif sehingga hampir tidak bergerak oleh hantaman palu. Momentum palu akan diserap oleh logam panas sehingga logam dapat ditempa menjadi bentuk yang diinginkan


C. Aplikasi Momentum dan Impuls dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Peluncuran Roket

Sebuah roket diluncurkan vertikal ke atas menuju atmosfer Bumi. Hal ini dapat dilakukan karena adanya gaya dorong dari mesin roket yang bekerja berdasarkan impuls yang diberikan oleh roket. Pada saat roket sedang bergerak, akan berlaku hukum kekekalan momentum. Pada saat roket belum dinyalakan, momentum roket adalah nol. Apabila bahan bakar di dalamnya telah dinyalakan, pancaran gas mendapatkan momentum yang arahnya ke bawah. Oleh karena momentum bersifat kekal, roket pun akan mendapatkan momentum yang arahnya berlawanan dengan arah buang bersifat gas roket tersebut dan besarnya sama.

Secara matematis gaya dorong pada roket dinyatakan dalam hubungan berikut.

Impuls = perubahan momentum

FΔt = Δ(mv)
dengan:

F = gaya dorong roket (N),

Δm/Δt = perubahan massa roket terhadap waktu (kg/s), dan
v = kecepatan roket (m/s).

Contoh Soal 11 :

Sebuah roket menyemburkan gas dengan kelajuan 200 kg per sekon. Jika kecepatan molekul-molekul gas mencapai 300 m/s, berapakah gaya dorong pada roket tersebut?

Kunci Jawaban :

Diketahui: v = 300 m/s dan Δm/Δt = 200 kg/s.


F = (200 kg/s)(300 m/s) = 60.000 N.

Contoh Soal 12 :

Bola tanah liat yang bermassa 0,1 kg menumbuk kereta mainan yang massanya 0,9 kg yang berada dalam keadaan diam. Pada saat menumbuk, bola memiliki kecepatan 18 m/s dalam arah horizontal. Kecepatan kereta mainan setelah tumbukan adalah ....

a. 2 m/s
b. 16,2 m/s
c. 180 m/s
d. 18 m/s
e. 1,8 m/s

Kunci Jawaban :

Pada kasus ini, setelah tumbukan, bola tanah liat akan menempel pada kereta mainan sehingga

mb vb + mk vk = (mb + mk) vk'
(0,1 kg)(18 m/s) + (0,9 kg)(0) = (0,1 kg + 0,9 kg) vk'
vk' = 1,8 m/s

Jawab: e

2. Air Bag Safety

Air Bag Safety (kantong udara) digunakan untuk memperkecil gaya akibat tumbukan yang terjadi pada saat tabrakan. Kantong udara tersebut dipasangkan pada mobil serta dirancang untuk keluar dan mengembang secara otomatis saat tabrakan terjadi. Kantong udara ini mampu meminimalkan efek gaya terhadap benda yang bertumbukan. Prinsip kerjanya adalah memperpanjang waktu yang dibutuhkan untuk menghentikan momentum pengemudi. Saat tabrakan terjadi, pengemudi cenderung untuk tetap bergerak sesuai dengan kecepatan gerak mobil (Hukum Pertama Newton). Gerakan ini akan membuatnya menabrak kaca depan mobil yang mengeluarkan gaya sangat besar untuk menghentikan momentum pengemudi dalam waktu sangat singkat. Apabila pengemudi menumbuk kantong udara, waktu yang digunakan untuk menghentikan momentum pengemudi akan lebih lama sehingga gaya yang ditimbulkan pada pengemudi akan mengecil. Dengan demikian, keselamatan si pengemudi akan lebih terjamin.
Airbag Safety
Gambar 7. Airbag Safety digunakan untuk memperkecil gaya akibat tumbukan pada saat tabrakan. [7]
3. Desain Mobil

Desain mobil dirancang untuk mengurangi besarnya gaya yang timbul akibat tabrakan. Caranya dengan membuat bagian-bagian pada badan mobil agar dapat menggumpal sehingga mobil yang bertabrakan tidak saling terpental satu dengan lainnya. Mengapa demikian? Apabila mobil yang bertabrakan saling terpental, pada mobil tersebut terjadi perubahan momentum dan impuls yang sangat besar sehingga membahayakan keselamatan jiwa penumpangnya.

Perhatikanlah contoh berikut.
Perubahan momentum pada mobil yang menabrak tembok.
Gambar 8. Perubahan momentum pada mobil yang menabrak tembok.
Pada kasus A, mobil yang menabrak tembok dan terpental kembali, akan mengalami perubahan kecepatan sebesar 9 m/s. Dalam kasus B, mobil tidak terpental kembali sehingga mobil tersebut hanya mengalami perubahan kecepatan sebesar 5 m/s. Berarti, perubahan momentum yang dialami mobil pada kasus A jauh lebih besar daripada kasus B.

Daerah penggumpalan pada badan mobil atau bagian badan mobil yang dapat penyok akan memperkecil pengaruh gaya akibat tumbukan yang dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu memperpanjang waktu yang dibutuhkan untuk menghentikan momentum mobil dan menjaga agar mobil tidak saling terpental. Rancangan badan mobil yang memiliki daerah penggumpalan atau penyok tersebut akan mengurangi bahaya akibat tabrakan pada penumpang mobil.

Contoh Soal 13 :

Sebuah granat yang diam tiba-tiba meledak dan pecah menjadi 2 bagian yang bergerak dalam arah berlawanan. Perbandingan massa kedua bagian itu adalah m1 : m2. Apabila energi yang dibebaskan adalah 3 × 105 joule, perbandingan energi kinetik pecahan granat pertama dan kedua adalah ....

a. 1 : 1
b. 2 : 1
c. 1 : 3
d. 5 : 1
e. 7 : 5

Kunci Jawaban :

Hukum Kekekalan Momentum:

m1v1 + m2v2 = m1v1' + m2v2' (m1 : m2 = 1 : 2)
0 = m1v1' + 2 m1v2'
v1' = –2 v2'(v1' dan v2' berlawanan arah)
perbandingan energi kinetik
EK1 : EK2 = 2 : 1

Jawab: b

1. Setiap benda bergerak memiliki momentum (p). Momentum dinyatakan sebagai perkalian antara massa dan kecepatan benda.

p = m x v

2. Impuls (I) adalah perkalian antara gaya dengan selang waktu bekerjanya gaya tersebut pada benda, atau sama dengan perubahan momentum yang dialami benda.

I = FΔt = Δp

3. Hukum Kekekalan Momentum berlaku apabila tidak ada gaya dari luar, yaitu jumlah momentum benda sebelum dan sesudah tumbukan adalah sama.

m1v1+ m2v2 = m1v'1 + m2v'2

4. Jenis-jenis tumbukan, yaitu sebagai berikut.

a. Tumbukan lenting sempurna.
b. Tumbukan lenting sebagian.
c. Tumbukan tidak lenting sama sekali.
5. Gaya dorong yang dihasilkan dalam aplikasi momentum dan impuls dapat ditentukan dari penjabaran bahwa impuls adalah perubahan momentum


lihat lebih banyak animasi klub bergerak